Wednesday, September 17, 2014

Dibuang Sayang

Suka masak, tapi kadang suka bingung kalau masakan yang sudah dibikin dengan susah payah nggak habis. Sudah kita siasati sih, dengan memasak sesuai dengan jumlah anggota keluarga, dan berapa kali kita makan di rumah. 
Kita makan di rumah 2 kali, pagi dan malam. Terus aku juga pasti bawa bekal ke kantor kalau di rumah udah masak. So...kita pasti hitung (walaupun ngitungnya gak pake kalkulator) harus goreng ikan berapa potong, kalau bikin sayur harus seberapa. Kadang jenis sayur tertentu tidak semua anggota keluarga suka, maka masaknya nggak terlalu banyak dan harus menyiapkan juga jenis yang lain.
keluargamuslim.blogspot.com
 Walaupun sudah menggunakan kalkulasi perhitungan yang cermat dengan mempertimbangkan aspek pengenalan pola, masih saja tersisa masakan yang... kalau dibuang sayang kan. Ikan goreng contohnya, kalau nggak habis, aku simpan lagi di frezzer dan dijadikan masakan lain di hari yang lain lagi tentunya (biar nggak ketahuan kalau produk recycle). Biasanya aku jadikan mangut, tinggal tumis bumbu kasih santan plus potongan tomat dan kemangi.
Stok makanan mentah pun demikian. Waktu belanja stok di hari minggu sudah merencanakan menu, sehingga terencana pula apa yang mau dibeli. Kalau ikan sih bisa tahan lama asal di frezzer. Lha kalo semacam tempe  kan susah. Jadi kadang tempe udah sedikit berubah, sehingga kurang enak jika cuma digoreng begitu saja. Salah satu solusi ya dibikin sambal tempe ini, bumbunya cabe, bawang putih dan kencur. Goreng bumbu, lalu haluskan, masukkkan tempe sambil dihaluskan juga. Enak banget deh pokoknya. Untuk balado terongnya sih, semua fresh.
keluargamuslim.blogspot.com
Salah satu menu yang jarang tersisa, tumis ikan asin. Ikan asinnya pake ikan layur, pilih yang kecil-kecil biar garing waktu digoreng. Tambahkan juga ikan bulu ayam, teksturnya yang tipis bikin garing juga waktu digoreng. Bumbunya bawang merah+putih, cabe, semua diiris tipis, tambahkan juga lengkuas digeprek. Biar tambah nikmat, cabenya dibanyakin ya.... Dijamin deh... berkeringat karena kepedesan.

No comments: